Judul : Promises, Promises – Mencintaimu Sekali Lagi
Penulis : Dahlian
Tahun Terbit : 2011
Penerbit : GagasMedia
Kota Terbit : Jakarta
Tebal Buku : 354 Halaman
Ukuran Buku : 13 x 19 cm
Kategori Buku : Novel
"Ataukah
cinta itu memang tidak pernah hilang dari hatinya? Hanya mengendap di
dasar hatinya, dan menunggu saat yang tepat untuk kembali muncul ke
permukaan?"
- hal. 106
- hal. 106
Fiona,
seorang designer interior dikejutkan dengan kehadiran orang yang tidak
pernah diduganya sama sekali. Orang yang paling tidak ingin ia temui.
Evan. Kenyataan juga menyadarkan Fiona bahwa Evan masih berstatus suami
dari Bianca, seorang artis yang sedang naik daun, meski persidangan
sedang dijalankan.
Surga
menurut Evan bisa bertemu lagi dengan Fiona. Tetapi kebalikan bagi
Fiona. Ia sangat membenci laki-laki itu. Laki-laki yang sudah membiarkan
dia menderita selama belasan tahun.
Tetapi
Evan tidak menyerah, apalagi saat dia mengetahui bahwa Kejora, anak
Fiona yang masih duduk dibangku SMP juga merupakan darah dagingnya.
Usaha Evan tidak semudah yang dia kira. Evan tahu kalau Fiona sangat
membencinya tapi Evan sudah menyesalinya dan membicarakan secara
langsung di depan Fiona. Fiona terus-menerus menghindar dari Evan. Dia
tidak mau jatuh cinta untuk kedua kalinya dengan laki-laki yang sudah
sangat membuatnya menderita.
"Ia
tidak menginginkan keakraban ini. Keakraban hanya akan membuat dinding
yang dibangun untuk melindungi hatinya runtuh dengan perlahan. Hanya
akan membuatnya lupa bahwa lelaki ini tidak pernah mencintainya. Tidak
secuil pun!"
- hal. 56
- hal. 56
Berkat
Kejora, Evan akhirnya mampu meluluhkan hati Fiona. Fiona sadar kalau
Kejora memang membutuhkan fitur Ayah di dalam hidupnya. Fiona tidak mau
kesalahan masa lalu tertimpa lagi di masa depan anaknya. Saat sudah
berada di puncak bahagia, Fiona ditampar lagi dengan pernyataan Bianca
bahwa dia dan Evan merubah keputusan untuk rujuk kembali. Fiona marah,
dia merasa dipermainkan oleh Evan. Dia pikir Evan memang mencintainya,
ternyata Evan hanya menginginkan Kejora. Fiona berusaha untuk menghindar
dari Evan lagi.
"Yah,
sayang, penyesalan memang selalu datang terlambat, dan waktu nggak bisa
diputar kembali. Apa yang udah hilang, nggak mungkin kembali."
- hal. 142
- hal. 142
Tetapi
Kejora kecewa dengan sikap Ibunya. Dia sudah terlanjur menganggap Evan
sebagai Ayahnya, Kejora tidak tahu sama sekali cerita masa lalu Evan dan
Ibunya. Kejora sengaja tidak pulang setelah jam sekolag usai.
"Seorang
anak yang memiliki kedekatan hubungan dengan ayahnya, akan memiliki
emosi yang lebih stabil saat dewasa nanti. Akan lebih siap dalam
menghadapi tekanan hidup. Dan, khususnya untuk anak perempuan, ada
banyak hal yang bisa mereka dapatkan dari ayah mereka."
- hal. 307
- hal. 307
Fiona
panik, ia tidak tahu harus bagaimana. Dalam kepanikannya itu datanglah
Evan membantunya mencari Kejora. Ternyata alasan Kejora kabur dari rumah
memang karena dia merindukan Ayahnya.
"Rara
nggak apa-apa kok Mom nggak punya BlackBerry. Rara juga nggak apa-apa,
nggak sekolah di international school. Rara cuma pengen… punya papa."
- hal. 316
- hal. 316
Sebuah
pernyataan pun keluar dari mulut Raymond, bos Fiona bahwa ternyata yang
dikatakan Bianca adalah bohong. Bianca sudah resmi bercerai dengan
Evan. Fiona pun segera menemui Evan secepatnya. Meminta maaf atas
perlakuannya yang tidak pernah mau mempercayai Evan.
Membaca
novel ini rasanya mengalir begitu saja. Bahasa yang digunakan Kak
Dahlian juga mudah untuk dimengerti. Kalau ada yang mau tau kelanjutan
Fiona dan Evan sampai dimana sebaiknya cepat baca novel ini :D
Recomended
banget buat yang udah tergila-gila dengan novel jenis romance seperti
saya. Saya menghabiskan novel ini dalam 1 hari saja di hari pertama
puasa :p Cheers! ;)
The sweetest words from Evan:
"If I only could make one wish, I’d ask God to not givibg you a pair of wing, so you couldn’t fly away from me any longer.
- hal. 351
- hal. 351
Rating: 4/5
Xoxo,
G ;3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar