Halaman

Senin, 11 Agustus 2014

[Book Review] Promises, Promises (Mencintaimu Sekali Lagi) by Dahlian



Judul : Promises, Promises – Mencintaimu Sekali Lagi
Penulis : Dahlian
Tahun Terbit : 2011
Penerbit : GagasMedia
Kota Terbit : Jakarta
Tebal Buku : 354 Halaman
Ukuran Buku : 13 x 19 cm
Kategori Buku : Novel

"Ataukah cinta itu memang tidak pernah hilang dari hatinya? Hanya mengendap di dasar hatinya, dan menunggu saat yang tepat untuk kembali muncul ke permukaan?"
- hal. 106

Fiona, seorang designer interior dikejutkan dengan kehadiran orang yang tidak pernah diduganya sama sekali. Orang yang paling tidak ingin ia temui. Evan. Kenyataan juga menyadarkan Fiona bahwa Evan masih berstatus suami dari Bianca, seorang artis yang sedang naik daun, meski persidangan sedang dijalankan.

Surga menurut Evan bisa bertemu lagi dengan Fiona. Tetapi kebalikan bagi Fiona. Ia sangat membenci laki-laki itu. Laki-laki yang sudah membiarkan dia menderita selama belasan tahun.

Tetapi Evan tidak menyerah, apalagi saat dia mengetahui bahwa Kejora, anak Fiona yang masih duduk dibangku SMP juga merupakan darah dagingnya. Usaha Evan tidak semudah yang dia kira. Evan tahu kalau Fiona sangat membencinya tapi Evan sudah menyesalinya dan membicarakan secara langsung di depan Fiona. Fiona terus-menerus menghindar dari Evan. Dia tidak mau jatuh cinta untuk kedua kalinya dengan laki-laki yang sudah sangat membuatnya menderita.

"Ia tidak menginginkan keakraban ini. Keakraban hanya akan membuat dinding yang dibangun untuk melindungi hatinya runtuh dengan perlahan. Hanya akan membuatnya lupa bahwa lelaki ini tidak pernah mencintainya. Tidak secuil pun!"
- hal. 56

Berkat Kejora, Evan akhirnya mampu meluluhkan hati Fiona. Fiona sadar kalau Kejora memang membutuhkan fitur Ayah di dalam hidupnya. Fiona tidak mau kesalahan masa lalu tertimpa lagi di masa depan anaknya. Saat sudah berada di puncak bahagia, Fiona ditampar lagi dengan pernyataan Bianca bahwa dia dan Evan merubah keputusan untuk rujuk kembali. Fiona marah, dia merasa dipermainkan oleh Evan. Dia pikir Evan memang mencintainya, ternyata Evan hanya menginginkan Kejora. Fiona berusaha untuk menghindar dari Evan lagi.

"Yah, sayang, penyesalan memang selalu datang terlambat, dan waktu nggak bisa diputar kembali. Apa yang udah hilang, nggak mungkin kembali."
- hal. 142

Tetapi Kejora kecewa dengan sikap Ibunya. Dia sudah terlanjur menganggap Evan sebagai Ayahnya, Kejora tidak tahu sama sekali cerita masa lalu Evan dan Ibunya. Kejora sengaja tidak pulang setelah jam sekolag usai.

"Seorang anak yang memiliki kedekatan hubungan dengan ayahnya, akan memiliki emosi yang lebih stabil saat dewasa nanti. Akan lebih siap dalam menghadapi tekanan hidup. Dan, khususnya untuk anak perempuan, ada banyak hal yang bisa mereka dapatkan dari ayah mereka."
 - hal. 307

Fiona panik, ia tidak tahu harus bagaimana. Dalam kepanikannya itu datanglah Evan membantunya mencari Kejora. Ternyata alasan Kejora kabur dari rumah memang karena dia merindukan Ayahnya.

"Rara nggak apa-apa kok Mom nggak punya BlackBerry. Rara juga nggak apa-apa, nggak sekolah di international school. Rara cuma pengen… punya papa." 
- hal. 316

Sebuah pernyataan pun keluar dari mulut Raymond, bos Fiona bahwa ternyata yang dikatakan Bianca adalah bohong. Bianca sudah resmi bercerai dengan Evan. Fiona pun segera menemui Evan secepatnya. Meminta maaf atas perlakuannya yang tidak pernah mau mempercayai Evan.

Membaca novel ini rasanya mengalir begitu saja. Bahasa yang digunakan Kak Dahlian juga mudah untuk dimengerti. Kalau ada yang mau tau kelanjutan Fiona dan Evan sampai dimana sebaiknya cepat baca novel ini :D

Recomended banget buat yang udah tergila-gila dengan novel jenis romance seperti saya. Saya menghabiskan novel ini dalam 1 hari saja di hari pertama puasa :p Cheers! ;)

The sweetest words from Evan:

"If I only could make one wish, I’d ask God to not givibg you a pair of wing, so you couldn’t fly away from me any longer.
 - hal. 351

Rating: 4/5

Xoxo,
G ;3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar