[Book Review] TOMODACHI by Winna Efendi

19.50 0 Comments A+ a-


Info Buku
Penulis: Winna Efendi
Ukuran: 13 x 19 cm
Tebal: 376 hlm
Penerbit: GagasMedia
ISBN: 979-780-732-0
Harga: Rp57.000,-

Sinopsis
Pernahkah kau bertemu seorang perempuan yang tak pernah lelah menyalakan harap di hatinya? 
Dalam Tomodachi, kau akan bertemu perempuan itu. Perempuan biasa, tetapi punya harap luar biasa. Baginya, berlari dan menemukan garis akhir adalah sebuah keharusan. Tidak akan ada kata menyerah.

Pernahkah kau memiliki seseorang yang selalu bisa menghapus cerita sedihmu? Dalam Tomodachi, kau akan menemukan tangan-tangan yang terikat pada satu kata: sahabat.
Mereka yang keberadaannya membuat kau tak lagi merisaukan hari esok yang mungkin masih gelap.

Juga dalam Tomodachi, kau akan bertemu seorang laki-laki yang berlari dengan sepasang sayap. Yang selalu mengejar garis akhir, tetapi tak pernah ragu untuk diam sejenak menunggu.

Tomodachi dipersembahkan untukmu yang sedang melewati masa-masa pahit-manis dalam cinta
dan persahabatan. Juga untuk setiap orang yang pernah melewati dan merindukannya.

Selamat menyusuri kisahnya.
—Editor S.C.H.O.O.L

REVIEW
Haduuu ini novel sweet banget asli! Lagi-lagi jatuh cinta sama karyanya kak Winna Efendi :)
Dibuka dengan pertemuan tak sengaja di depan sekolah, Tomoki menabrak Tomomi hingga terjatuh. Bukannya membantu Tomomi untuk bangkit, Tomoki malah meneriakinya kalau sebentar lagi mereka akan terlambat.

Kesialan hari pertama masuk SMA tidak berhenti sampai disitu, Tomomi ternyata satu kelas dengan Tomoki dan mereka duduk semeja. Tomomi masuk ke dalam klub lari, Tomoki juga demikian. Tetapi seiring berjalannya waktu, ternyata mereka mempunyai banyak  kesamaan lalu mereka menjadi partner lari untuk Ekiden tingkat nasional.

Setiap kali ingin menyerah, aku selalu mengingat satu hal. Garis akhir terbentang di hadapanku, dan satu langkah lagi akan membawaku sedikit lebih dekat menuju tujuan. - Hal. 149

Tomomi sendiri masuk ke salah satu sekolah favorit di Jepang itu tidaklah lain karena ingin bertemu lagi dengan Hasegawa senpai, crushnya waktu SMP. Usia mereka bertaut 2 tahun. Tetapi bukan hanya Tomomi yang menyukai Hasegawa senpai, Tabi juga demikian. Tabi dikenal sebagi anak aneh berambut merah yang suka mencari masalah. Tabi juga pernah dilabrak salah seorang senior perempuan yang merasa pacarnya telah direbut oleh Tabi.

Selama tiga tahun, aku cukup puas menjadi penonton yang tak terlihat, penyemangat rahasianya. Kupikir, tidak perlu ada yang tahu. Kalau aku mengungkapkan rasa sukaku dan dia tidak menerimanya, bukankah aku tak lagi dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya kulakukan untuknya? - Hal. 27

Tomomi juga mempunyai sahabat bernama Chiyo. Mereka berteman sejak SMP dan Chiyo tahu betul perasaan suka Tomomi terhadap Hasegawa senpai. Karena pertemanan antara Tomomi dan Tomoki kian dekat, meskipun mereka selalu bertengkar karena masalah-masalah sepele, Tomomi dan Chiyo juga dekat dengan Ryuu, sahabat Tomoki.

Tabi sering di bully oleh teman-teman sekelas. Tetapi Tomoki tidak lelah mengajaknya untuk makan siang bersama di tempat Tomoki, Tomomi, Ryuu, dan Chiyo biasa berada. Bahkan sampai hal-hal konyol dilakukan Tomoki agar Tabi mau makan siang bersama mereka. Saat malam festival tiba, Tomomi tidak sengaja mendengar bahwa Tabi dibohongi oleh senior perempuan yang melabraknya dan mengatakan bahwa Hasegawa senpai menunggunya di hutan. Tomomi pun mengajak Tomoki, Ryuu, dan Chiyo untuk mencari Tabi. Mereka menemukan Tabi menangis ketakutan. Sejak saat itulah Tabi berteman dengan mereka. Menjadi bagian dari mereka dan duduk bersama mereka saat makan siang.

Hasegawa senpai ternyata sudah mempunyai pacar. Tetapi tidak menyurutkan semangat Tabi untuk terus menyukainya. Tomomi tersadar ternyata perasaan Tabi untuk Hasegawa senpai belum seberapa jika dibandingkan dengan perasaannya. Lalu Tomomi bertekad bulat untuk menyatakan perasaannya kepada Hasegawa senpai sekaligus melepasnya pergi.

Dadaku terasa sesak. Bagaimana jika aku tidak bertemu dengannya lagi, setelah hari kelulusan? Bagaimana jika hidup kami bergerak ke arah yang berbeda, tak sekalipun bertemu di tengah-tengah? Akankah aku puas hanya menyukainya diam-diam, tanpa pernah menyampaikan perasaan ini kepadanya? Apakah aku akan tetap menyimpan kenangan akan dirinya dalan ingatanku, atau dia akan memudar begitu saja?
Seandainya kami tak akan berjumpa lagi, seandainya dia bersama orang lain, aku ingin dia tahu bahwa seseorang pernah sangat menyukainya. Tidak ada lagi rasa sesal; kali ini aku ingin jujur pada perasaanku sendiri, meskipun setelahnya aku harus mengucapkan selamat tinggal. - Hal. 157
(Ini part paling nyesek yesss :p)

Ekiden Nasional semakin dekat. Tomomi, Tomoki dan Ryuu yang menjadi salah satu dari para pelari terpilih, berlatih sekuat tenaga. Pada hari H, sekolah mereka menyabet juara untuk grup perempuan. Meskipun sedang cedera, tidak mematahkan semangat Tomoki untuk mengikuti pertandingan ini dengan semangat. Walaupun tidak menang, Tomoki mendapat penghargaan sebagai pelari tercepat. Saat itulah Tomomi sadar bahwa dia menyukai Tomoki. Bahwa kenyataannya persahabatan itu lebih dari sekedar pertemanan.

Cinta itu rumit ya. Orang yang kita sukai tidak selalu membalas perasaanmu. Kadang kau jatuh cinta pada orang yang salah. Dan kadang, kau bahkan tak sadar ada orang yang selama ini dengan tulusnya menyukaimu. - Hal. 119

Saat yang sama Ryuu mengakui perasaannya kepada Tomoki. Tomomi tahu sendiri Chiyo sudah lama menyukai Ryuu. Dia tidak mau menyakiti siapapun.

Tomomi: Apakah kita harus jujur, walaupun tahu kejujuran itu akan menyakiti banyak orang?
Oka-san: Bukankah ketidakjujuran justru akan lebih menyakitkan bagi semuanya? - Hal. 305

Bagaimana kelanjutan cinta segiempat antara Tomomi, Tomoki, Ryuu dan Chiyo? Dan, apakah Tabi masih memperjuangkan Hasegawa senpai yang jelas-jelas menolaknya tiga kali? Kalian bisa menemukan jawabannya di novel Tomodachi ini. Sangat manis untuk kalian yang baru masuk SMA dan ingin membuat kenangan-kenangan indah. Apalagi yang lagi sedang naksir-naksirnya sama kakak kelas :p

Perasaan bisa memudar seiring waktu, tetapi ada beberapa hal yang tidak akan pernah hilang, perasaan yang pantas untuk diperjuangkan. - Hal. 329

Yap, ini ke 4 kalinya saya membaca karya kak Winna Efendi setelah Ai, Refrain, dan Unforgettable. Seperti biasa, kak Winna selalu bisa memancing emosi pembacanya dengan kutipan-kutipan yang 'nge-jleb' banget di hati ._.

Oh ya, ada satu typo di hal. 169
Yang harusnya: Kedua orang tuaku

Tapi malah ditulis: Kedua orang uaku

Hanya ingin mengoreksi saja. Tetapi kesalahan kecil itu tetap tidak mampu menghilangkan kemanisan dan debaran-debaran dalam buku ini :3

Recomanded for you to read♥
Rate: 5/5. Love love love! ;)

Another Favorite Quotes
Aku menunduk, tak mampu berkata-kata. Bukankah aneh, saat berada di samping orang yang begitu kusukai, aku justru tak dapat berkata apa-apa? Hanya berada di sebelahnya saja mampu membuat perasaanku tak keruan begini. - Hal. 62

Mengakhiri rasa suka untuk seseorang tidak sesederhana mengucapkan selamat tinggal; apa pun yang kau katakan, perasaan yang ada tidak akan pergi hanya karena kau menginginkannya. - Hal. 123

Kalau ibumu bahagia, bukankah seharusnya kau ikut senang? - Hal. 184

Orang-orang yang berhasil biasanya adalah orang-orang yang memiliki dedikasi. Kegigihan. Kekerasan hati. - Hal. 256


Begini saja, asalkan selalu berada di sampingnya, aku bahagia. Itu saja sudah cukup. - Hal. 317

Kuharap, kaulah yang akan menjadi sosok yang menunggu di garis akhir, sama halnya kau akan selalu menjadi tujuan aku berlari. - Hal. 355

Cheers,

G.

[Book Review] Perfect Chemistry (Perfect Chemistry#1) by Simone Elkeles

13.58 0 Comments A+ a-


Title: Perfect Chemistry
Author: Simone Elkeles
Publisher: Laluna and Friends
Release Date: July 2013 by Laluna and Friends (first published December 23rd 2008)
Format: Paperback, 449 pages
Genre: Romance, Realistic Fiction,Teen / High School


"WHOAAAA ALEX!!!" >_<

That's my reaction when I ended up this young-adult novel.


Okay, so... this is a 'chemistry love' story between Brittany and Alex...

Brittany adalah seorang gadis utara-kota yang memiliki hidup sempurna. Orangtua kaya raya, jabatan sebagai ketua tim pemandu sorak, dan Colin, pacar super populer di Fairfield High yang notabane nya sebagai ketua tim basket. Tapi Brittany tidak menyukai kehidupan sempurnanya itu. Ia sangat tertekan dengan peraturan-peraturan yang dibuat oleh ibunya. Brittany tahu, Ibunya melakukan itu semua karena sang kakak, yang mengidap penyakit keterbelakangan, tidak bisa memenuhi keinginan ibunya. Jadi Brittany lah yang harus tampil sempurna. Brittany sangat menyayangi kakaknya. Hanya dia yang mengerti apa yang dirasakan  kakaknya. Oleh karena itu, dia harus menutupi segala kekurangannya di rumah dengan tampil sempurna di lingkungan sekolah.

Sedangkan Alex, cowok badboy berkulit coklat yang masuk dalam geng Latino Blood sebuah geng orang-orang Meksiko selatan-kota Fairfield. Ia masuk geng karena menggantikan posisi sang ayah untuk menjaga keluarganya. Sebenarnya dia tidak mau berurusan dengan geng tersebut dan berakhir dengan kematian seperti Ayahnya. Alex sangat melarang kedua adiknya mengikuti jejaknya dengan masuk ke dalam geng itu. Alex juga sama seperti Brittany. Harus bisa menutupi kekurangan yang ada di rumah dengan menjadi berandalan di lingkungan sekolahnya.

Saat kelas kimia di tahun senior tiba, keduanya dipasangkan untuk menjadi partner dalam percobaan praktek kimia. Brittany yang 'good girl' tidak suka dengan hal itu. Berkali-kali mereka di panggil ke kantor guru karena membuat ulah selama pelajaran berlangsung.

Mengetahui Alex berpasangan di kelas kimia, Lucky, teman se-geng Alex, mempertaruhkan mobilnya kalau Alex sampai bisa membuat Brittany jatuh ke dalam pelukannya. Alex tidak mau dikalahkan. Ia setuju dengan hal itu dan mempertaruhkan benda kesayangannya.
Berhasilkah Alex? Ayuk dibaca bukunya :D

Yep. I got this novel from Minjul @fiksimetropop karena menang salah satu kuisnya. Thank you so much minjul ;) love this novel♡

And I love the way Simone Elkeles telling us about character's feeling, sexy. Uniknya juga, Simone mamakai font yang berbeda tiap pergantian sudut pandang antara Alex dan Brittany. Banyak moral yang bisa kita ambil dari tiap tindakan yang dilakukan para tokohnya. Recomended! :)

Rating: 3/5 for books and 1 for Alex. Soooo 4/5 for this romance novel♥♥♥

Favorite quotes:
"Apa gunanya berjuang untuk sesuatu yang sia-sia."

- Alex, hal. 28

"Suatu hari nanti aku ingin tinggal di tempat di mana aku tidak perlu mencemaskan omongan tetangga."

- Brittany, hal. 132

"Kita ini aktor dalam hidup kita, berpura-pura jadi pribadi yang kita inginkan untuk dilihat orang lain."

- Alex, hal. 190

G.

[Share] Free Trial English Test at Wall Street English Indonesia

13.54 0 Comments A+ a-


Wall Street English Central Park, West Jakarta

Awal gue menemukan acara tes gratis ini adalah saat lagi iseng-isengnya lagi nginput data buka jobstreet. Gue liat di pojok kanan website ada tulisan iklan: "Mau tes kemampuan Bahasa Inggrismu gratis?" Wah, gue sih kalau ditawarin yang gratis-gratis nggak bakal bisa nolak, apalagi bisa nambah nutrisi otak juga. Yang Wall Street Englih Institutenya langsung lagi. So, gue iseng-iseng aja isi formulir pendaftaran onlinenya. Setelah klik send pendaftaran, malah nggak muncul apa-apa. Panik, gue klik berkali-kali nggak muncul apa-apa lagi. Yowes gue pasrah kayaknya emang belum rejeki bisa tes gratis.


Tapi... Hari kamis sore, ada nomor asing yang nelpon gue. Gue angkat, si penelpon gue ini ngenalin diri namanya Pipit dari Wall Street English. Asli kaget. Gue kira nggak ke daftar sama sekali, but... I'm very happy! Dia nanya ada kepentingan apa gue mau tes bahasa inggris itu. Jawaban gue simple, karena gue emang suka bahasa inggris. Ngedenger alasan gue, Mbak Pipitnya malah ketawa dan ngerespon "Oh... gitu". Dia juga nambahin kalo tes ini gratis tanpa pungutan apapun dan tesnya pakai komputer. Jadi gue nggak usah repot-repot bawa alat tulis serta papan jalan. Gue juga bisa langsung dapet sertifikat dari sana. Mbak Pipit juga nanya-nanya kegiatan apa yang gue lakuin sekarang dan gue freenya kapan. So I chose Saturday. Ternyata bisa ngajak temen juga maksimal 3 orang. And you know? It's all FREE. Kecuali kalau lebih dari 3 orang, baru diminta biaya tambahan. Nggak pakai lama, gue langsung bbm siapa aja yang kayaknya demen sama acara tes-tes ginian. Dan yang bisa Sekar. Jadi kita janjian di halte Central Park.

Besoknya gue diingatkan lagi sama Mbak Pipit, begitupula saat hari tesnya. Gue berangkat dari rumah jam setengah 12. Dan saat itu langit jakarta emang lagi mendung-mendungnya. Bener aja, tiba-tiba ujan angin dan Sekar bbm send pict kalau dia kebanjiran sampai airnya masuk ke rumah. Yah, mau gimana lagi? Akhirnya kita berdua mutusin buat sms Mbak Pipit untuk minta maaf. Nggak direspon lama banget, akhirnya dia nelpon. Kata dia gapapa, tapi minta konfirmasi juga kalau guenya bisa ikut atau nggak. Dan bilang supaya gue hati-hati dijalan. Baik banget, batin gue. Padahal gratis, udah gitu gue juga yang butuh tes ini._.

Setalah sampai di Central Park, gue langsung ke lantai 3 dan mencari Wall Street English. Yang gue liat pertama kali saat masuk tempat kursusu itu cuma ada beberapa orang yang emang kayaknya adalah anggota kursus Wall Street dan dua orang resepsionis. Gue diminta isi data. Sete;ah  isi data gue dipersilahkan duduk menunggu. Agak lama sih, sempet nyesel juga nggak bawa novel, huahahaha :D *teteup*

Akhirnya pembimbing gue datang. Namanya Mbak Delizha kalau nggak salah._. Gue dipersilahkan masuk ruangan kaca kecil gitu. Dia ngejelasin mekanisme tesnya. Setelah cukup ngerti gue dibawa dia ke ruang seberang, tempat tesnya. Lebih mirip lab komputer sekolah-sekolah sih menurut gue. Di sana gue diminta isi data online. Setelah itu baru tes bisa dimulai.

Tes ini terbagi jadi 3 sesi. Grammar, Listening dan Reading Comperhesion/Vocabulary. Ngerjain grammar masih bisa dikit-dikit, nah pas udah di listening, kepala mulai pening. Tapi dibreak lagi sama reading setelah itu. Bener aja, saat hasilnya keluar, grafik listening gue paling rendah.

My result


Kata Mbak Delizha, gue masih ada di tingkat Upper Waystage 1, kalau dipraktek Bahasa Inggris, gue baru bisa sampai ke tahap conversation dan kalau diskor-in ke TOEFL nilai gue masih ada di sekitar 430-an. Alhamdulillah. ^^

Mbak Delizhanya juga baik. Senyum terus. Tapi nggak ketemu sama Mbak Pipit, mungkin dia ada di tempat kursus Mall lain. Tapi bener-bener salut sama kerjanya para crew Wall Street English ini. Mereka nggak promosi buat ikutan kursusnya kayak tempat kursus yang udah-udah. Malah gue yang nanya kalau mau ikut kursus biayanya berapa. Sekedar info, kalau mau naik satu tingkat itu biayanya bisa sampai 8 juta. Dia juga bilang sayang kalau cuma nambah satu tingkat, gue mesti naik 3 tingkat lagi buat sampai ke Threshold 1 dan biayanya itu bisa sampai 22 juta. Gue cuma nyengir. Tapi beneran deh, dia nggak ada acara maksa-maksa buat ikut kursus Wall Street English itu. Mereka profesional.

Setelah tes dan terima sertifikat gue langsung ke Gramedia doing pastinya, yuhuuuu~ manjain pikiran :3 mana ada tulisan diskon 30% lagi. Tanpa komando langsung nyamperin. Honestly, I'm kind of girl that lebih-suka-liat-diskonan-buku-daripada-diskonan-baju. Ada beberapa buku yang di diskon Gramedia Central Park ini. But most of them are about Islam.


Alhamdiulillah kebeli ini :)
Yappp, pokoknya kemarin seneng banget. Bisa ngayap plus dapet pengalaman serta ilmu baru juga. For Wall Street English Jakarta Central Park, I would like to say thank you so much. The test is very useful for me. And I love the way your crew service guests. Great work! ;))




G.

[Book Review] Unforgettable (Tentang Cinta yang Menunggu) by Winna Efendi

13.51 0 Comments A+ a-


Judul: Unforgettable
Penulis: Winna Efendi
Penerbit: Gagasmedia
Terbit: 2012, Cetakan Ketiga
Tebal: 173 halaman
ISBN: 978-979-780-541-8
Kategori: Novel Fiksi
Genre: Romance

This novel is not just a love story.

"Banyak orang yang berharap dapat memutar kembali waktu karena penyesalan, sampai hanya itu yang tertinggal di benak mereka. Sampai penyesalan menggerogoti jiwa mereka, sampai lama-kelamaan mereka mati bersamanya. Penyesalan, sama seperti hidup, sama seperti kenangan, adalah hal yang sangat mengerikan. Biasanya, saat manusia tidak menyukai kenangan akan sesuatu, ia akan berusaha melupakannya. Menyisihkannya pelan-pelan, sampai hilang tak berbekas. Cara terbaik untuk melarikan diri." - hal. 22-23

Cerita sederhana tentang pertemuan seorang perempuan dan laki-laki di sebuah kedai Wine bernama Muse. Perempuan itu selalu menyukai tempat duduk di tepi dekat jendela. Menenggelamkan dirinya pada naskah-naskah fiksi yang dibawanya dari masa lalu. Perempuan itu adalah adik sang pemilik kedai Muse.

"Impuls adalah, saat ia memandang laki-laki di hadapannya, tanpa tahu perasaan apa yang seharusnya dirasakannya." - hal. 35

Sedangkan si laki-laki, adalah seorang pemimpin perusahaan yang menggantikan jabatan Ayahnya dan melampiaskan kebiasaan buruknya itu di kedai Muse; insomnia. Sebenarnya sudah lama perempuan itu memperhatikan si laki-laki, sampai akhirnya tatapan mereka bertemu lalu laki-laki itu memberanikan diri menuju ke tempat si perempuan dan duduk di hadapannya. Mereka memulai percakapan dengan membahas masa lalu. Tanpa saling mengetahui identitas dan nama satu sama lain. Percakapan-percakapan sederhana itu berlanjut hingga larut malam. Begitu pula keesokan harinya. Sudah menjadi kebiasaan si laki-laki menyempatkan diri ke kedai Muse untuk menyesap segelas wine ataupun membuka obrolan dengan si perempuan.

"Itulah yang sangat menakjubkan mengenai dunia, bukan? Begitu kita kehilangan seseorang, ia akan pupus selamanya. Mungkin, ada orang yang mirip dengannya, mungkin ada orang yang menggantikan posisinya, tetapi selamanya bayang itu akan tetap menjadi bayang." - hal. 63

Tetapi secara tiba-tiba si laki-laki itu tidak pernah muncul lagi di kedai Muse. Perempuan itu akhirnya sadar ternyata dia merindukan laki-laki itu. Merindukan senyum kecil di sudut bibirnya, gelak tawa serta obrolan larut malam yang selalu mereka lakukan semenjak percakapan pertama mereka.

"Kita tidak akan pernah benar-benar berhenti mencintai seseorang. Kita hanya belajar untuk hidup tanpa mereka." - hal. 63

Laki-laki itu sudah tidak bisa lagi bertemu dengan si perempuan. Karena tekanan hidup yang harus membuatnya bertanggung jawab atas apa yang sudah dia pilih sebagai jalan 'aman'.

"Yang mana yang lebih baik; pernah memiliki, lalu kehilangan atau tidak pernah memiliki sama sekali?" - hal. 159

Ini karya ketiga dari Mbak Winna Efendi yang saya baca setelah Ai dan Refrain. Unforgettable dikemas Mbak Winna dengan kalimat-kalimat yang sangat manis. Saya berkali-kali buka Memo handphone untuk mencatat quotes-quotesnya. Good job Mbak Winna! Thanks for the sad ending :')

Another favorite quotes:
  • "Bukan berarti ia hidup dengan sempurna karena kesempurnaan adalah semu." - hal. 26
  • "Terkadang, orang dewasa seperti sesosok badan tak berjiwa. Semakin dewasa seseorang, semakin pudar jiwanya, menjadi robot yang berkutat dengan rutinitas." - hal.36.
  • "Hanya jika kita mampu tersenyum pada memori itu tanpa rasa sesal, kita telah merelakan seutuhnya." - hal. 137
And this is the HURT one:

"Dan mereka hanyalah dua orang asing yang tak saling mengenal. Kebetulan bertemu di suatu tempat, pada suatu titik waktu; masing-masing menggenggam ujung seutas benang merah." - hal.171

- G♥

[Book Review] Promises, Promises (Mencintaimu Sekali Lagi) by Dahlian

13.50 0 Comments A+ a-



Judul : Promises, Promises – Mencintaimu Sekali Lagi
Penulis : Dahlian
Tahun Terbit : 2011
Penerbit : GagasMedia
Kota Terbit : Jakarta
Tebal Buku : 354 Halaman
Ukuran Buku : 13 x 19 cm
Kategori Buku : Novel

"Ataukah cinta itu memang tidak pernah hilang dari hatinya? Hanya mengendap di dasar hatinya, dan menunggu saat yang tepat untuk kembali muncul ke permukaan?"
- hal. 106

Fiona, seorang designer interior dikejutkan dengan kehadiran orang yang tidak pernah diduganya sama sekali. Orang yang paling tidak ingin ia temui. Evan. Kenyataan juga menyadarkan Fiona bahwa Evan masih berstatus suami dari Bianca, seorang artis yang sedang naik daun, meski persidangan sedang dijalankan.

Surga menurut Evan bisa bertemu lagi dengan Fiona. Tetapi kebalikan bagi Fiona. Ia sangat membenci laki-laki itu. Laki-laki yang sudah membiarkan dia menderita selama belasan tahun.

Tetapi Evan tidak menyerah, apalagi saat dia mengetahui bahwa Kejora, anak Fiona yang masih duduk dibangku SMP juga merupakan darah dagingnya. Usaha Evan tidak semudah yang dia kira. Evan tahu kalau Fiona sangat membencinya tapi Evan sudah menyesalinya dan membicarakan secara langsung di depan Fiona. Fiona terus-menerus menghindar dari Evan. Dia tidak mau jatuh cinta untuk kedua kalinya dengan laki-laki yang sudah sangat membuatnya menderita.

"Ia tidak menginginkan keakraban ini. Keakraban hanya akan membuat dinding yang dibangun untuk melindungi hatinya runtuh dengan perlahan. Hanya akan membuatnya lupa bahwa lelaki ini tidak pernah mencintainya. Tidak secuil pun!"
- hal. 56

Berkat Kejora, Evan akhirnya mampu meluluhkan hati Fiona. Fiona sadar kalau Kejora memang membutuhkan fitur Ayah di dalam hidupnya. Fiona tidak mau kesalahan masa lalu tertimpa lagi di masa depan anaknya. Saat sudah berada di puncak bahagia, Fiona ditampar lagi dengan pernyataan Bianca bahwa dia dan Evan merubah keputusan untuk rujuk kembali. Fiona marah, dia merasa dipermainkan oleh Evan. Dia pikir Evan memang mencintainya, ternyata Evan hanya menginginkan Kejora. Fiona berusaha untuk menghindar dari Evan lagi.

"Yah, sayang, penyesalan memang selalu datang terlambat, dan waktu nggak bisa diputar kembali. Apa yang udah hilang, nggak mungkin kembali."
- hal. 142

Tetapi Kejora kecewa dengan sikap Ibunya. Dia sudah terlanjur menganggap Evan sebagai Ayahnya, Kejora tidak tahu sama sekali cerita masa lalu Evan dan Ibunya. Kejora sengaja tidak pulang setelah jam sekolag usai.

"Seorang anak yang memiliki kedekatan hubungan dengan ayahnya, akan memiliki emosi yang lebih stabil saat dewasa nanti. Akan lebih siap dalam menghadapi tekanan hidup. Dan, khususnya untuk anak perempuan, ada banyak hal yang bisa mereka dapatkan dari ayah mereka."
 - hal. 307

Fiona panik, ia tidak tahu harus bagaimana. Dalam kepanikannya itu datanglah Evan membantunya mencari Kejora. Ternyata alasan Kejora kabur dari rumah memang karena dia merindukan Ayahnya.

"Rara nggak apa-apa kok Mom nggak punya BlackBerry. Rara juga nggak apa-apa, nggak sekolah di international school. Rara cuma pengen… punya papa." 
- hal. 316

Sebuah pernyataan pun keluar dari mulut Raymond, bos Fiona bahwa ternyata yang dikatakan Bianca adalah bohong. Bianca sudah resmi bercerai dengan Evan. Fiona pun segera menemui Evan secepatnya. Meminta maaf atas perlakuannya yang tidak pernah mau mempercayai Evan.

Membaca novel ini rasanya mengalir begitu saja. Bahasa yang digunakan Kak Dahlian juga mudah untuk dimengerti. Kalau ada yang mau tau kelanjutan Fiona dan Evan sampai dimana sebaiknya cepat baca novel ini :D

Recomended banget buat yang udah tergila-gila dengan novel jenis romance seperti saya. Saya menghabiskan novel ini dalam 1 hari saja di hari pertama puasa :p Cheers! ;)

The sweetest words from Evan:

"If I only could make one wish, I’d ask God to not givibg you a pair of wing, so you couldn’t fly away from me any longer.
 - hal. 351

Rating: 4/5

Xoxo,
G ;3

[Book Review] Bordeaux Tiga (Dalam kesendirian, kebahagiaan di sini terasa meluruh, pupus dan menghambar jiwaku) by W. Mahdayani

13.47 0 Comments A+ a-



Penulis : W. Mahdayani
Penerbit : Grasindo
Code : 9786022515180
Rencana Terbi t :Mei 2014
Jenis Cover : Soft Cover
Halaman : 288
Ukuran : 135 x 200 mm
Berat : 300 gram 
Bahasa : Indonesia 

"Dalam hidup ada masa di mana kita harus serius memikirkan masa depan. Pada sebagian orang kemungkinan harus mengesampingkan kesenangan. Jika saat itu tiba, kita bisa menjalaninya dengan baik karena sudah pernah mengalami masa penuh kesenangan."

Novel berjudul ‘Bordeaux Tiga’ ini menceritakan tentang cita-cita dan pengalaman Kelana di negara Perancis. Di mulai dari tawaran salah satu dosen untuk memberikannya beasiswa ke Bordeaux. Sudah dipastikan kelana tidak membuang-buang waktu untuk menjemput impiannya itu.

"Kita memang selalu menginginkan apa yang tidak kita miliki."

Ternyata hidup di negara ‘orang’ tidak semudah yang Kelana kira, dia harus ekstra sabar dan berhati-hati. Di Bordeaux dia dipertemukan dengan tiga sahabat baru; Gérard, Alexandrine, dan Thi Thuy yang selalu mendukung Kelana tanpa mempermasalahkan perbedaan budaya.

Tetapi perjalanan Kelana tidak berhenti hanya di Bordeaux saja, jiwa petualang selalu mampu membuatnya ingin menjelajahi dunia lebih luas lagi. Mulai dari Barcelona, Delhi, sampai gunung Himalaya.

Kedatangannya di Paris juga mempertemukan dia dengan Ajisaka, salah satu kawan Dewa, sahabat Kelana yang sesama mahasiswa Indonesia.

"Aku tak pernah mengerti kenapa senyumannya mampu mencerahkan hari, mengubah semua warna yang ada di sekitar menjadi lebih cerah dari yang sebenarnya."

Ajisaka mampu membuat harapan-harapan timbul di ruang hati Kelana. Meskipun kenyataan cinta tidak harus selamanya berakhir bahagia.

"Mungkin cinta adalah hal yang memanusiakan manusia… walau aku tak tahu apakah perasaan ini bisa disebut cinta."

Menurut saya, untuk novel sejenis traveling seperti ini bahasa yang digunakan penulis masih terlalu baku. Mungkin bisa menjadi saran bagi penulis untuk memakai bahasa yang lebih ‘ringan’ dalam novel-novel selanjutnya :)

But over all, saya suka novel ini. Lagi-lagi karena bersetting di Paris, kota impian saya. Bagian yang paling seru adalah saat Kelana pergi ke Delhi. Saya jadi tahu banyak hal yang ada di kota itu. Tapi yang paling saya suka tetap yang settingnya di Paris. Karena di sana Kelana banyak menyusuri tempat-tempat bersejarah dengan Ajisaka. Saya masih penasaran pesan apa yang ada di dalam kartu yang dituliskan Kelana untuk Ajiska sebelum Kelana kembali ke Indonesia. Hehehe :D

Senang sekali rasanya bisa membaca dan mereview novel Bordeaux Tiga ini. Terimakasih banyak kepada @grasindo_id untuk novelnya :)

Untuk miminnya: Sudah ku review ya, min :p

Rating: 3,5/5

Xoxo,
G. :*

[Book Review] Karena Kita Tidak Kenal by Farida Susanty

13.44 0 Comments A+ a-




Judul: Karena Kita Tidak Kenal
Pengarang: Farida Susanty
Penerbit: Grasindo
Tahun Terbit: 2013 (cetakan kedua)
Tebal: 199 halaman

Saat liat cover dan judulnya pasti yang terbesit dipikiran kalian adalah ‘Novel biasa yang menceritakan tentang 2 remaja yang tadinya tidak saling kenal kemudian pacaran dan menikah, setelah itu hidup bahagia selamanya.’

Tidak, kalian salah besar. Buku ini berisikan 16 cerpen yang topik utamanya: Orang Asing. Ya, kak Farida menyampaikan pesan di dalam cerpen-cerpen nya dengan cara yang menurut saya… Tidak biasa. Ada rasa merinding, meringis, senang, dan sedih saat saya membaca buku kumpulan cerpen ini. Tapi yang paling banyak itu ya merindingnya. Ternyata banyak juga kejadian-kejadian yang bisa berbuah menjadi cerita dengan orang-orang asing. Kak Farida mampu mengoyak-ngoyak perasaan para pembacanya terutama perasaan saya. *beuhhh*

Cerpen yang paling menyesakkan menurut saya itu, cerpen ke #9 berjudul ‘Pada Suatu Hari, di Sebuah Jalan’. Bagaimana tidak, saat seorang perempuan merasa sudah hopeless, duduk di pinggir jalan, ujan-ujanan *sinetron abis* tiba-tiba ada orang asing (yang di dalam cerpen itu dideskripsikan ‘ganteng’) ngajak dia pergi, mungkin kalau dia dalam posisi ‘biasa aja’ bakalan mikir berulang-ulang dan pasti bakal menolak ajakan ini kali ya. Tapi saat itu dia memang butuh orang untuk berbagi cerita. Akhirnya dia masuk ke dalam mobil milik orang asing itu. Orang asing ini cerita kalau lagi bosan malam minggu nggak kemana-mana, nggak punya pacar juga. Dia dan orang asing itu juga punya favorite genre music yang sama, lelucon yang klop, udah deh, pasrah. Tapi yah… ternyata orang asing tetap orang asing, kita bukan Tuhan yang tahu orang itu bohong atau nggak. Nyesek sih pas baca bagian puncak konfliknya. Tapi endingnya cukup buat senyum mesem-mesem, meskipun ada 1:1.000 kemungkinan bisa terjadi ending seperti itu di kehidupan nyata.

Cerpen yang paling favorite itu cerpen ke #15 Alice in Wonderless Land. Wonderless Land ya, bukan Wonder Land, hehe. Banyak banget pelajaran yang bisa diambil dari satu cerpen itu. Dan satu lagi, cerpen ke #7 Tuhan. Cerpen ini bisa buat kita mikir berkali-kali.

***

Favorite Quotes:

"Kita nggak akan mempertanyakan kenapa kita bahagia sampai kita tahu sedih."
- #7 Tuhan

"Tapi ia tahu ia akan dapat masalah kalau termakan kata-kata. Atau termakan kata-kata siapa pun yang ingin menghancurkan mimpinya."
- #12 Musik

"Karena walau ada yang bilang, ‘Udah jalanin aja’, aku ngerasa akan nyesel jalanin hidup aku, kalau aku ngelakuin hal yang nggak aku suka, aku nggak bisa."
- #3 Siapa?

"Kau bisa mengasingkan dirimu yang sekarang dan membuka diri baru yang lebih baik."
- #4 Selamat Ulang Tahun

"Tahu nggak? Nggak ada yang namanya orang asing di dunia ini. Pada dasarnya, mereka bakal menganggapmu sebagai keluarga juga kalau kamu mau membuka diri pada mereka."
- #13 WWS

Over all, this is a great book! Recomended for you to read. Thankyou Kak Farida. Your short stories inspired me. Jadi pingin buat cerpen, hehe. :)

Rating:  4,5/5

Xoxo,
G ^^

[Book Review] Senja Bersama Rosie by Tere Liye

13.40 0 Comments A+ a-





Judul Buku : Senja Bersama Rosie
Pengarang : Darwis Darwis (Tere Liye)
Penerbit : Grafidia
Jumlah Halaman : 462 halaman
Tahun Terbit : 2008

Novel ini menceritakan tentang Tegar yang merasa dirinya tidak pernah mempunyai kesempatan untuk hidup bersama orang yang sangat dicintainya. Rosie telah menikah dengan Dani, sahabatnya sendiri.

Tegar sudah berteman dengan Rosie sejak kecil. Setelah kedua orangtua mereka meninggal, Oma Rosie lah yang merawat mereka hingga dewasa. Saat menginjak usia 20, Tegar mengajak Dani untuk ikut hiking ke Puncak Gunung Rinajani dengan Rosie, kebiasaan yang dilakuan mereka setiap liburan semester. Di sana Tegar melihat sendiri Rosie menerima lamaran Dani. Tegar sebenarnya juga berencana akan melakukan hal itu besok pagi. Habis sudah harapan Tegar untuk bisa memiliki Rosie seutuhnya. Dua puluh tahun kebersamaan mereka setara dengan dua bulan Dani mengenal Rosie. Lalu Tegar memutuskan untuk kabur dari kehidupan mereka menuju Jakarta. Menenggelamkan diri dalam rutinitas pekerjaan. 18 jam sehari. Kerja kerasnya pun tidak sia-sia. Tegar mendapat jabatan tinggi di kantornya.

5 tahun berlalu, Rosie dan Dani secara diam-diam mengunjungi apartemen Tegar. Tegar terkejut setengah mati. Pasangan itu sudah dikaruniai 2 anak, Anggrek dan Sakura. Kecereriaan anak-anak Dani dan Rosie bagai benang yang membuat Tegar memutuskan untuk berdamai dengan masa lalunya.

Konflik dimulai saat keluarga Dani sedang merayakan ulang tahun pernikahan ke-13 di Jimbaran, Bali. Dani dan Rosie telah dikaruniai 2 anak lagi, Jasmine dan Lili. Saat itu mereka sedang menikmati senja bersama dari 2 tempat yang berbeda lewat tele conference. Tiba-tiba bom menghantam tempat tersebut. Tegar yang masih berada di gedung kantornya langsung memutuskan pergi ke Bali tanpa berpikir dua kali. Lupa dengan janji pertunangannya dengan Sekar besok!

Sesampainya Tegar di Bali, sesuatu yang buruk terjadi. Dani meninggal dunia. Jemari Sakura, anak ke dua mereka, patah. Sedangkan Rosie, serta ketiga anaknya yang lain luka ringan. Rosie depresi sehingga harus dirawat di sebuah Shelter. Tidak tega meninggalkan anak-anak dan Oma, Tegar memutuskan untuk melanjutakan kehidupan di Gili Trawangan, juga membantu dengan menjalankan usaha resort milik keluarga Dani. Memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya di Jakarta dan berjanji pada Sekar akan segera kembali jika Rosie telah sembuh total. Awalnya Sekar sabar, tetapi akhirnya ia meminta agar Tegar jangan mengganggunya lagi. Meskipun sebenarnya Sekar masih sangat mencintai Tegar.

2 tahun berlalu, Rosie telah pulih dari depresinya. Sakura diundang bermain biola dalam pentas musik di Senayan, Jakarta. Linda, sepupu Sekar sekaligus mantan sekretaris Tegar yang mengetahui Tegar berada di Jakarta, mengabarkan bahwa Sekar akan menikah dengan laki-laki yang tidak dicintainya untuk melupakan Tegar. Bagaimanapun Tegar sudah pernah berjanji akan menikahi Sekar. Akhirnya Tegar memilih untuk menikahi Sekar.

Tidak mudah memutuskan kebersamaan dengan anak-anak Rosie ditambah dengan Oma yang bercerita tentang apa yang sesungguhnya terjadi. Kenyataan menyeruak begitu saja dari mulut Oma. Lalu, Sekar atau Rosie kah yang akhirnya menjadi pasangan Tegar? Masih adakah kesempatan itu untuknya?

***

Jadi, siang ini saya baru aja ngabisin novel Tere Liye: Senja Bersama Rosie. Ini adalah cetakan pertama dari novel Sunset bersama Rosie. Di dalam novel ini kita diajarkan tentang banyak pelajaran. Intinya tetap satu: KESEMPATAN. Kita juga diajarkan untuk “damai” bersama masa lalu. Memaafkannya bukan membenci dan melupakan masa lalu itu. Dan kita juga diajakakan untuk selalu melihat sesuatu yang telah terjadi dari 2 sisi yang berbeda. Tere Liye cukup bisa membawa emosi saya saat membaca novel ini. Great fiction bang Darwis!

4 stars from 5 for
‘Senja Bersama Rosie’

G :)

[Film Review] Me And You VS The World

13.37 0 Comments A+ a-



  • Sutradara: Fajar Nugros
  • Genre: Drama
  • Bahasa: Indonesian
  • Publikasi: 12 - 03 - 2014
  • Durasi: 90 Menit
  • Judul: Me And You Vs The World
  • Negara Asal: Indonesia
  • Diluluskan Untuk: Remaja / Dcp
  • Panjang/lebar/reel :60 M / 35 Mm / 1 (satu) Reel
  • Bahasa: Indonesia
  • Produser: Gope T. Samtani
  • Kredit: PT. Rapi Films , PT. Rapi Films
  • Pemain & Karakter:
  1. Rio Dewanto: Jeremy
  2. Dhea Seto: Sera
  3. Gofar Hilman: Baron
  4. Ashilla Zahrantiara: Shifa
  5. Dera Idol: Putri
  6. Bucek Deep: Papa Sera
  7. Zoya Amirin: Mama Sera
  8. Joe P Project: Kepala Sekolah

Assalamualaikum. TGIF! Hihi mumpung masih ‘anget’ di kepala, aku mau review film Me & You vs The World. Okay, check this out! :)

Film ini berawal dari program petualangan berjudul ‘Menaklukan Dunia’ yang direncanakan Jeremy dan Baron. Temanya adalah mengajak para siswa SMU dan karyawan kantor untuk refreshing agar terlepas dari kejenuhan rutinitas kesehariannya. Sebelum program itu dipresentasikan kepada Pak Bos, Jeremy dan Baron harus melakukan survey terlebih dahulu.

Terpilihlah sebuah SMU yang menjadi objek pertama mereka. Karena program tersebut dianggap Kepala Sekolah berbahaya untuk keselamatan para muridnya, Jeremy dan Baron pun mengadakan program tersebut secara diam-diam. Saat itulah Jeremy bertemu dengan Sera, kutu buku yang selalu menjadi bintang kelas. Tadinya Sera menolak mati-matian untuk ikut program ‘Menaklukan Dunia’ itu, tetapi apa daya kedua sahabatnya, Shifa dan Putri memaksa. Sera pun hanya bisa pasrah dan mengikuti acara tersebut dengan setengah hati.

Dengan penuh jerih payah, akhirnya Jeremy berhasil mendekati dan menaklukan Sera agar mau mengikuti semua kegiatan. Sera jatuh cinta pada Jeremy. Begitupula dengan Jeremy. Tetapi karena kedekatan mereka berdua, Sera jadi sering bolos sekolah. Berita itu pun sampai juga di telinga kedua orangtua Sera. Orang tua Sera sangat kecewa, terlebih Mamanya. Mulai hari itu dan seterusnya Sera mencoba untuk menjauhi Jeremy.

Jeremy yang tidak tahu apa-apa kebingungan. Dia memberanikan diri untuk datang ke rumah Sera lalu bertemu dengan Ayahnya. Ayah Sera menasihati agar Jeremy tidak mengganggu kehidupan anaknya terlebih dahulu karena Sera masih sekolah dan belum bisa diajak untuk ‘masuk’ didalam dunia Jeremy.

Jeremy kesal dan marah. Dia kabur berkelana ke luar negeri. Hidupnya tidak jelas mau dibawa kemana. Sampai akhirnya dia menetap di India dan menjadi seorang fotografer model.

Di sana pula takdir Tuhan mempertemukan Jeremy dengan arti cinta yang sesungguhnya.

Okay over all, aku suka sama filmya. Tapi masih kurang ‘greget’ antar akting si Jeremy dan Sera nya. Agak grogi juga mungkin ya kalau mesti akting sama cowok ganteng hihi.

But… I love all the lessons that we can take from this film! Pertama, sebebas-bebasnya kamu dalam bertindak jangan pernah sampai kelewat batas. Karena bisa jadi hal itu malah menyakiti orang lain. Kedua, selalu patuh terhadap orang tua. Orang tua melarang ini itu pasti karena mereka menginginkan yang terbaik bagi kita. Ketiga, nah ini! Jadikan ‘patah hati’ kalian sebagai sumber kekuatan untuk meraih masa depan. Jadikan luka tersebut sebagai pembelajaran agar dapat terpetik hikmahnya.

Yappp… Terimakasih yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca resensi film ini. Mohon maaf kalau spoiler yaaa hehehe. Masih belajar :)

And big thanks too for @Muviladotcom yang sudah ngasih tiket xxi ini dengan gratis dari kuis ^^

Cheers!
G ;)

[Film Review] Malaikat Tanpa Sayap (First Movie Review :D)

13.36 0 Comments A+ a-




Judul : Malaikat Tanpa Sayap
Sutradara : Rako Prijanto
Produser : Chand Parwez Servia
Pemeran :
  1. Adipati Dolken sebagai Vino
  2. Maudy Ayunda sebagai Mura
  3. Ikang Fawzi sebagai Papa Mura
  4. Surya Saputra sebagai Amir (Ayah Vino)
  5. Agus Kuncoro sebagai Calo
  6. Kinaryosih sebagai Myra (Ibu Vino)
  7. Geccha Qheagaveta sebagai Wina (Adik Vino)

Film ini bercerita tentang suatu keluarga kaya yang harus rela rumahnya disita oleh Bank dan pindah ke rumah kontrakan karena sang Ayah mengalami kebangkrutan. Vino (anak sulung) juga harus dikeluarkan oleh pihak sekolah karena sudah tidak membayar uang SPP selama 3 bulan. Saat Vino baru pulang dari sekolah, dia melihat Ibunya ingin pergi dari kontrakan. Ayahnya sudah mencoba menahan, tetapi sang Ibu tetap memaksa karena tidak kuat dengan keadaan ekonomi dan rumah yang sekarang. Melihat pertengkaran kedua orangtuanya, Wina (anak bungsu) menangis didekat kamar mandi. Wina pun terjatuh di kamar mandi yang mengakibatkan kakinya harus dioperasi. 




Dalam keadaan ekonomi yang semakin sulit, seorang Calo menawarkan Vino untuk mendonorkan jantungnya. Dengan tebusan uang yang cukup untuk operasi kaki Wina dan mengembalikan keadaan keluarganya seperti sedia kala. Vino menolaknya. Tetapi sang Calo tetap memberi kesempatan pada Vino untuk berpikir lagi. Saat Vino sedang menunggu adiknya, dia bertemu dengan Maura. Vino jatuh cinta pada pandangan pertama. Hubungan mereka semakin lama pun semakin dekat. 



Sang Ayah sudah kehabisan uang. Beliau sudah meminjam uang ke banyak orang tetapi uang tersebut tidak bisa mencukupi biaya operasi Wina. Mendengar perkataan Ayahnya, Vino pun mengambil keputusan untuk menyetujui pendonoran jantung kepada Calo tanpa diketahui Ayah maupun adiknya. Uang pendonoran jantung tersebut dibayar di muka sehingga Vino bisa melunasi rumahnya yang dulu disita oleh Bank. 


Setelah keadaan keluarganya kembali normal, Vino dikejutkan dengan kenyataan bahwa Maura mengidap penyakit jantung. Maura sedang menunggu seorang pendonor yang mau memberikan jantung untuknya. Vino pun mengurungkan niatnya kabur dari Calo setalah mengetahui bahwa jantungnya lah yang akan didonorkan untuk jantung Maura.


Wina sedih diejek oleh teman-temannya karena Ayahnya bekerja sebagai supir taksi. Wina malu dan meminta agar Vino saja yang menghadiri rapat orangtua. Sang Ayah kecewa pada sikap Vino karena Vino tidak mau menghargai tanggung jawab beliau sebagai seorang Ayah. Sang Ibu yang sudah berpacaran dengan laki-laki lain itupun datang untuk mengambil Wina. Tetapi Vino memberontak dan menolak karena Ibunya tidak ada disaat Wina jatuh dari rumah sakit.



Waktu Vino untuk menandatangni kontrak hanya setengah bulan. Selama itu juga Vino sering menghabiskan waktu dengan Maura. Maura tidak tahu yang akan mendonorkan jantung kepadanya adalah Vino. Waktu yang ditunggu tiba. Vino menandatangani kontrak dan menerima obat yang diberikan oleh Calo.


Tibalah hari dimana Vino harus mendonorkan jantungnya. Vino pun meminum obat yang diberikan calo sampai dia overdosis. Pada saat yang bersamaan, sang Ayah yang baru saja pulang melihat istrinya sedang menarik-narik paksa tangan Wina agar Wina mau ikut dengannya. Terjadilah keributan diantara mereka, lalu pacar gelap dari istrinya itu pun menembak sang Ayah dengan pistol hingga jatuh berlumuran darah ke lantai. Pada saat Vino dan Ayahnya dibawa ke rumah sakit, sang Ayah meminta kepada Calo agar jantungnya sajalah yang didonorkan, bukan jantung Vino. Tanpa Vino sadari, Ayahnya sudah membaca surat yang ingin dia sampaikan disaat mendonorkan jantung.


***

Kalau nggak nangis pas nonton film ini berarti nggak punya perasaan! Siap-siap tissue aja ya. Yang paling bikin banjir air mata itu pas gue tau ternyata yang donorin jantung ke Maura bukan Vino tapi Ayahnya. Hikmah dari film itu menurut gue, kita bisa lihat dan membuka mata lebar-lebar betapa tulusnya cinta, kasih sayang, dan pengorbanan orangtua kepada kita. Cinta orang tua lah yang paling sejati. Dan sekarang kalau gue denger lagu ‘Malaikat Juga Tahu’ nya Dewi Lestari yang terbayang dikepala gue bukan lagi cinta antara dua insan manusia lagi, tapi cinta yang tulus dari orangtua kepada anaknya. Karena orangtua kita lah, Malaikat Tanpa Sayap itu. So, cintai kedua orangtua kalian selama kalian dan orangtua kalian masih ada♥:’)

Xoxo,
G♥

[Book Review] Will & Juliette (A Love Chronicle in New York) by Prisca Primasari

13.33 0 Comments A+ a-


Judul: Will &amp; Juliette
Author: Prisca Primasari
Publisher: PT. Lingkar Pena Kreativita, Maret 2008
Jumlah halaman: 396 halaman


Mulai sekarang tiap abis baca novel ngereview ah. Sekalian belajar. Selamat membaca. :)

Jadi dinovel Will &amp; Juliete ini menceritakan tentang cerita cinta Islam di New York. Will, seorang mantan vokalis band rocker ternama di New York era 80-an Frightening Beauty, dikejutkan dengan acara yang akan dilaksanakan oleh seluruh band rock di New York saat bertemu lagi dengan Vai, mantan basisnya. Diacara tersebut para rockstar pernah membuat perjanjian bahwa siapa yang belum pernah menikah akan dilempari roti isi basi. Pastinya mereka juga akan dipermalukan depan semua orang karena acara tersebut diliputi oleh media.

Mendengar acara tersebut, Will yang notabane nya adalah seorang playboy, kalang kabut. Meski sudah berkepala 3 dia belum pernah menikah sekalipun. Sedangkan Vai tenang-tenang saja karena dia sudah pernah menikah walaupun pernikahan tersebut harus berakhir dengab perceraian. Mantan istri Vai adalah seorang model yang sangat cantik bernama Edelwiss.

Tidak sampai menunggu 1 bulan Will sudah mempunyai pacar lagi bernama Jackie. Dengan terburu-buru ia melamar Jackie dan keceplosan memberitahu maksud buruknya. Jackie pun tidak terima dan mengancam akan menelpon semua mantannya tentang maksud jahatnya itu. Jackie tidak main-main. Semua telpon Will untuk para mantan-mantannya ditolak mentah-mentah.

Pada suatu hari Vai bertemu seorang gadis muslim yang terjatuh dijalan dan menolongnya. Saat itu keberadaan kaum muslim sangat dibenci oleh warga New York semenjak kasus pengeboman. Sebagai tanda terimakasih Juliette, gadis yang ditolongnya mengajak Vai untuk hadir dipesta kejutan saudaranya. Vai pun mengajak Will. Sesampai nya dipesta Will melancarkan rencana liciknya. Ia langsung melamar Juliette sehingga semua orang yang ada disana bingung. Melihat kejadian itu Vai menyeret Will pulang.

Tetapi semenjak kejadian itu Will tidak bisa melupakan Juliette. Gadis muslimah yang cantik. Begitupun juga Juliette. Ia tahu bahwa Will hanya bercanda tetapi tetap saja ia tidak bisa melupakan sosok itu dari awal pertama pertemuan.

Vai marah pada Will karena ia tidak ingin Juliette disakiti orang licik seperti Will. Setelah Will mencurahkan seluruh isi hatinya dan nekat ingin masuk Islam agar dapat menikahi Juliette, Vai percaya juga dan mendukung temannya itu untuk melamar Juliette.

Lamaran diterima Will dan Juliette pun menjadi pasangan suami istri muslim. Mereka hidup bahagia meskipun banyak gunjingan dari sana-sini yang menjelek-jelekkan Juliette. Cadrella, adik Will juga menikah dengab suami pilihannya dan langsung berpindah tempat ke luar negeri.

Bulan demi bulan berlalu. Tragedi menyedihkan terjadi. Juliette mengalami keguguran karena terjatuh terdorong oleh beberapa anak muda New York yang benci padanya. Will dan Juliette sangat sedih. Ditambah dengan perceraian Cadrella dengan suaminya. Beruntung Vai bisa menenangkan Cadrella. Vai dan Cadrella pun semakin dekat.

Acara reuni band rockstar tinggal menunggu beberapa bulan lagi. Edelwiss, mantan istri Vai tidak sengaja mendengar percakapan rahasia tentang acara band rockstar dan segala perjanjian nya itu. Edelwiss mengancam Will akan memberitahu Juliette tentang maksud buruk sebelumnya. Will pun bersikeras memohon agar Edelwiss tidak melakukan itu karena akan memperburuk keadaan Juliette yang masih bersedih dengan kasus kegugurannya. Edelwiss memanfaatkan keadaan itu. Jika Will mau rahasianya dibongkar, dia harus menjauhkan Cadrella dari Vai. Dengan berat Will pun mengiyakan.

Gerak-gerik Will yang mencurigakan pun ketahuan oleh Vai. Will sadar dan memilih untuk jujur diacara konser band rockstar tersebut tentang perjanjian itu. Dia tidak peduli lagi dengan ketenaran dan reputasi yang dia junjung tinggi dahulu. Dia tidak mau terus-terusan dihantui rasa takut akan kehilangan Juliette. Juliette yang menyaksikan acara konser melalui televisi merasa kecewa. Ia merasa tidak pernah dicintai seutuhnya oleh Will. Juliette pun memilih pulang ke rumah saudara-saudaranya.

Will merasa sedih. Ia tahu cepat atau lambat semua ini akan terjadi. Masing-masing dari Will dan Juliette akhirnya kembali mengingat Allah dan sadar bahwa semua orang yang kita miliki didunia ini hanyalah titipan Allah semata. Jika Allah mengambilnya itu memang sudah menjadi kehendak-Nya. Yang perlu kita lakukan adalah melakukan yang terbaik bagi mereka. Will pun meminta maaf kepada Juliette dan Juliette memaafkannya. Mereka hidup berbahagia kembali dan akhirnya mempunyai 2 anak kembar laki-laki dan perempuan. Cadrella dan Vai pun akhirnya menikah. Juliette berharap Cadrella dan Vai akan diberikan hidayah oleh Allah agar mereka dapat memeluk agama Islam. Dan Will pun berjanji akan membuat orang-orang yang disayanginya merasa bahagia.

***

Quotes Favorit:

1. "Anda menyukai saya? Kenapa?" "Memangnya penting? Saya hanya tahu saya mencintai kamu" - Will &amp; Juliette pg. 101-102. ♥
2. "Kita hanya bisa berdoa agar perasaan seseorang pada kita tidak akan berubah sepenuhnya. Tapi kalau pun perasaan itu akhirnya berubah juga itu sudah merupakan takdir yang harus kita terima." Will&amp;Juliette pg.192
3. "Semua orang pernah khilaf. Tapi kalau kamu terus berpikir semuanya adalah kesalahan kamu, itu akan menghancurkan kamu juga". W&amp;J pg.319

Selesai. Terimakasih sudah menyempatkan untuk membaca. :)

Xoxo,
G♥

[Book Review] Je m'appelle Lintang by Ollie

13.26 0 Comments A+ a-



Ini resensi sinopsis novel pertama saya. Semoga kalian suka. Selamat membaca :)

Judul : Je M’appelle Lintang
Author : Ollie
Penerbit : Mediakita
Jumlah halaman : 156

Lintang Bessie. Seorang anak asal Nusa Tenggara Timur yang tinggal di pinggir Pantai Nembrala, Kepulauan Rote. Pantai tersebut sering di gunakan oleh para turis asing untuk olahraga air surfing. Dengan bermodalkan kemampuannya dibidang desain pakaian, dia berniat untuk pergi ke Paris dan mewujudkan cita-citanya menjadi seorang desainer.

Pertemuan Lintang dengan Pierre, seorang laki-laki berkebangsaan Perancis berawal dari sebuah pesta pernikahan di kota Lintang berasal. Keduanya saling jatuh cinta pada pandangan pertama. Tetapi hubungan percintaan mereka ditentang oleh kedua Lintang dengan alasan perbedaan kebudayaan. Ayah dan Ibu Lintang takut jika nanti anaknya ikut terjerumus kebudayaan luar yang negatif.

Perpisahan pun terjadi diantara keduanya. Pierre harus kembali ke kota dan negara asalnya Paris,Perancis. Hal tersebut sempat membuat hati Lintang menjadi galau. Tetapi dia tidak mau galau terus-menerus. Dia bertekat akan pergi ke Paris untuk menemui Pierre. Lintang mencoba mencari beasiswa di Jakarta untuk belajar di salah satu sekolah mode di Paris. Berkat kemampuan dan keberuntungan akhirnya Lintang berhasil mendapatkan beasiswa tersebut.

Lintang pergi ke Paris ditemani oleh Jerry, sahabatnya yang juga akan menghadiri federasi selancar disana. Sebenarnya Jerry sudah lama menyukai Lintang tetapi dia terlalu takut untuk mengungkapkannya. Pencarian Pierre di kota Paris tidak semudah yang Lintang bayangkan. Penuh dengan perjuangan dan air mata serta kerelaanbsaat akhirnya Lintang mengetahui bahwa Dominique, sahabat barunya di Paris juga menyukai orang yang sama, Pierre.

Lintang pun berusaha tidak memikirkannya dan fokus pada pergelaran rancangan busana yang diselenggarakan oleh pihak sekolah. Dia memilih tema kain tenun Rote untuk desain pakaian nya. Saat pergelaran berlangsung, hal mengejutkan terjadi. Jerry muncul dari balik layar panggung dan melamar Lintang pada saat itu juga. Dengan setengah hati, Lintang menerima Jerry.

Akhirnya Lintang dan Jerry pun harus kembali ke Pantai Nembrala. Pada hari berikutnya Jerry meminta kejelasan kapan hari pernikahan akan di langsungkan. Tetapi Lintang diam membisu, dia tidak bisa membohongi perasaannya sendiri bahwa satu-satunya yang ada dihatinya saat ini hanyalah Pierre. Di hari yang sama Pierre datang kembali ke Pantai Nembrala untuk menghadiri acara perselancar dan juga untuk menjelaskan semua kesalahpahaman kepada Lintang. Jerry pun sadar dan dengan hati yang ikhlas merelakan Lintang untuk Pierre. Cinta memang tidak
bisa dipaksakan.

Lintang dan Pierre akhirnya menikah. Mereka menetap di Paris bersama Ibu Pierre. Kebahagiaan pun bertambah saat Lintang melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Marc. Lintang juga sudah berhasil mewujudkan cita-citanya menjadi seorang desainer pakaian. Keluarga baru Lintang pun hidup berbahagia di Paris.

***

Quotes favorit:

"Bermodalkan semangat, percaya diri, dan berdoa pada Tuhan, semuanya bisa terjadi."
- pg. 13

"Saat menyesakkan itu tiba. Dia pergi. Begitu saja."
- pg. 35

"Paris. Paris yang dirindukannya, yang selama ini hanya dilihat melalui buku-buku pelajaran. Sekarang sudah ada didepan matanya."
- pg. 69

"Tidak ada yang pernah memberitahuku jatuh cinta begini menyakitkan."
- pg. 134

"Dan Lin, ketika seseorang sudah tidak ada lagi disamping untuk menjagamu, jagalah dirimu sendiri dengan baik."
- pg. 149

"Mungkin, aku harus berterimakasih pada harapan dan impianku sendiri.Karena merekalah, aku ada disini."
- pg. 156

Selesai. Terimakasih telah membaca. :)

Xoxo,
G♥